Tugu Kujang – Simbol Kota Bogor

Tugu Kujang adalah monumen yang merupakan simbol kota Bogor. Tempat berdirinya tugu ini merupakan pertemuan antara jalan Pajajaran dan Otto Iskandardinata. Bila anda memasuki Bogor dari  tol Jagorawi maka posisi tugu Kujang berada di sebelah kanan. Jaraknya dari ujung Jagorawi sekitar 250 meter.

Postur tugu Kujang menjulang ke atas setinggi kurang lebih 25meter. Lahan dimana tugu berdiri berbentuk segitiga . Posisinya berada persis di depan Botani Square atau di sebelah outlet Kentucky Fried Chicken dan Kebun Raya Bogor.

Kujang Monument
tugu kujang bogor

Sekilas berdirinya tugu Kujang

Tugu ini kalau dihitung dari umurnya belum memilik sejarah yang panjang. Sang simbol kota Bogor ini dibangun pada tahun 1982 pada masa pemerintahan walikota Ahmad Sobana dan menghabiskan dana saat itu sekitar 80 juta rupiah. Jadi baru berusia 33 tahun saat tulisan ini ditulis.

Tugu Kujang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama adalah bagian badan tugu berbentuk obelisk yang ujungnya terpotong. Bagian atas terdapat sebuah ornamen berbentuk senjata klasik masyarakat Sunda, yaitu Kujang. Ornamen Kujang sendiri terbuat dari baja anti karat berukuran 7 M dan seberat kurang lebih 800 kilogram.

Pada saat pemasangan ornamen, mengingat ukuran dan beratnya, serta ketinggian tugu, diperlukan bantuan helikopter dari Lapangan Udara Atang Sanjaya Bogor.

Tugu Kujang sebagai simbol

Semua kota di Indonesia (bahkan di dunia) akan selalu memiliki sesuatu sebagai simbol atau ikon. Begitu juga Bogor, sang kota hujan. Tugu Kujang adalah simbol tersebut.


Apa itu Kujang? Lalu kaitannya apa dengan Bogor?

Kujang adalah sebentuk “senjata” tradisional dari masyarakat Sunda. Berbagai Kaa “senjata” diberi tanda kutip mengingat asal mulanya Kujang adalah sebuah peralatan bertani masyarakat Sunda. Bukan senjata. Keberadaannya sebagai alat pertanian sudah tercatat dalam sejarah pada abad ke-8-9 Masehi. Baru sekitar abad 9-12 Masehi perannya berubah menjadi sebuah senjata bernilai sakral dan simbolik.

Ada beberapa versi asal kata Kujang. Ada versi yang mengatakan bahwa kata Kujang berasal dari bahasa Sunda kuno “Kudi” dan “Hyang“. Kudi berarti senjata yang memiliki kekuatan gaib. Hyang berarti Dewa. Ada juga yang mengaitkan dengan kata “Ujang” alias manusia.

HOTEL AMAROOSSA BOGOR
HOTEL AMAROOSSA BOGOR

Kaitan Kuajng dengan Bogor adalah senjata ini ditengarai merupakan senjata pusaka dari masa Kerajaan Sunda abad 12-15 yang memiliki ibukota di Pakuan Pajajaran. Kalau menurut literatur sejarah, Pakuan Pajajaran ini berlokasi di Bogor.

Salah satu rajanya yang terkenal adalah Prabu Siliwangi. Dia lah yang menetapkan “Bogor” sebagai ibukota kerajaannya di tahun 1482. Oleh karena itu hari penobatan prabu Siliwangi , yaitu 3 Juni 1482 ditetapkan sebagai hari lahirnya kota Bogor.

Jadi itulah alasan mengapa tugu Kujang didirikan dan dijadikan simbol kota Bogor. Jangan pula dilupakan bahwa mayoritas masyarakat di Bogor berasal dari etnis Sunda.

Siluet Kujang juga bisa dilihat di badge para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bogor.

——–

Pada masa pertama kali saya pindah ke kota Bogor, dari arah Kampus Institut Pertanian Bogor yang terletak di sebelah Btani Square, maka akan terlihat satu lagi ikon Bogor. Ikon tersebut adalah Gunung Salak. Siluetnya juga bisa dilihat di badge PNS Bogor.

Sayangnya, saat ini hal tersebut sudah tidak bisa lagi dilakukan. Sebuah hotel bernama Amaroossa sekarang menjadi latar belakang tugu Kujang menggantikan Gunung Salak.

Hotel ini berdiri tahun 2013 dan sempat mengalami penolakan dari berbagai kalangan masyarakat Bogor.

Tugu Kujang dan Lawang Salapan 6

——–

Cara Menuju Tugu Kujang :

Bila anda ingin melihat tugu Kujang, ada beberapa jalan

– Dari stasiun Bogor : memakai angkot no 03 Merah dan berhenti di depan Botani Square. Atau bisa juga turun di depan Kampus IPB

– Dari Terminal Baranangsiang : berjalan kaki saja karena letaknya dekat sekali

– Dari arah Warung Jambu : naik TransPakuan dan turun di Pool Cidanging dilanjutkan jalan sedikit. Bisa juga naik bus Pusaka walau lebih baik memakai Transpakuan

– Bila dari arah Jalan Sudirman : naik 07 Merah turun di depan Regina Pacis dilanjutkan dengan naik angkot no 13 Merah

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.