Semalam di Kota Bogor

Semalam di kota Bogor – Pernahkah anda begitu terkesan pada sebuah kota hingga melahirkan keinginan untuk menetap disana?

Bagaimana kalau kota tersebut adalah Bogor ? Bisakah kota ini menimbulkan dorongan kepada anda untuk menetap di kota hujan ini.

Semalam di Kota Bogor
In Frame Tri Trisdiyanti

Rasanya anda kemungkinan besar akan berkata dengan keras “TIDAK”. Julukannya sebagai kota termacet dan berbagai keruwetannya jelas tidak menimbulkan kesan khusus yang bisa menimbulkan dorongan tersebut.

Untuk apa beralih dari sebuah kota Metropolitan ke versinya yang mini? Toh sama saja. Celetukan itu akan keluar bila anda sekarang tinggal di Jakarta.

Yah, bisa dimengerti. Itulah Bogor dewasa ini.

Mungkin kalau situasinya akan berbeda bila kota talas ini masih seperti dahulu.

Dahulu, tidak berarti perlu menengok ke belakang sampai 4 abad yang lalu. Saat dimana Baron Von Imhoff begitu terpesona pada kota (kampung saat itu) sehingga melahirkan Istana Bogor.

Cukup anda kembali ke sekitar tahun 1960-an. Bila anda dilahirkan antara tahun 1960 atau 1970, besar kemungkinan anda akan bisa mengingat sesuatu yang populer di era tersebut.

Sesuatu tersebut berupa rangkaian kata yang ditingkahi oleh suara dari berbagai alat musik. Sederhananya sesuatu tersebut berupa sebuah “lagu”

Lagu Semalam di kota Bogor

Istana Bogor 2017 b
Istana Bogor – 2017

Lagu ini masuk dalam salah satu topi hits di masa tersebut. Apalagi trend saat itu adalah tema keindahan kota atau tempat di Indonesia. Beberapa diantaranya bisa disebutkan seperti “Senja di Kaimana” , “Semalam di Cianjur”, “Teluk Bayur” dan masih banyak lagi.

Semalam di Bogor diciptakan oleh seorang penulis lagu bernama Zaenal Arifin atau juga dikenal dengan Zaena Combo. Pria berdarah Minang ini lahir di Solo tahun 1935.

Nama artisnya disematkan karena ia adalah pendiri dan pentolan grup musik Zaenal Cubana Combo (Combo = kelompok musisi). Grup ini terkenal sebagai pengiring penyanyi-penyanyi tenar Indonesia di masa lalu seperti Tetty Kadi, Ernie Johan , Titi Qadarsih dan masih banyak nama lainnya.

Selain Semalam di kota Bogor, ia juga menciptakan lagu sepanjang masa lainnya yaitu Teluk Bayur.

Irama musik lagu Semalam di Bogor tidak menghentak seperti musik masa kini. Alunan musiknya lembut dan agak mendayu-dayu. Gaya yang merupakan ciri khas lagu-lagu pada era tahun 1960-1970-an.

Pat Boone-nya Indonesia

pigura raksasa di Kebun raya Bogor 2
Pigura Raksasa di Kolam Gunting

Populernya lagu Semalam di Bogor selain karena membawakan irama pop masa tersebut juga karena pelantun lagu ini.

Penyanyi lagu ini dikenal sebagai Pat Boone-nya Indonesia, yaitu Alfian. Pria bernama lengkap Alfian Rusdi Nasution lahir di tahun 1943. Ia dikenal memiliki corak suara yang berat mirip dengan suara Pat Boone.

Sedikit tentang Pat Boone, ia adalah salah satu nama yang kondang di negara Paman Sam pada tahun 1950-1960. Kemiripan suara Afian dengan si pesohor iniah yang memberikan julukan bagi sang pelantun lagu Semalam di kota Bogor ini.

Alfian sendiri sebenarnya juga meniru banyak penyanyi tenar Amerika lainnya. Ia sering bergaya seperti Elvis Presley atau Cliff Richard. Tokoh-tokoh yang digandrungi di seluruh dunia saat itu (bahkan hingga sekarang).

Hal tersebut membuatnya jadi idola dan lagu-lagunya menjadi hits dimana-mana.

Bila anda saat ini masih hapal syair Senja Di Kaimana, Sebiduk di Sungai Musi dan Semalam di Cianjur, hal tersebut menunjukkan seberapa populer Alfian di masa itu.

Khusus untuk lagu yang disebutkan terakhir pada kalimat di atas, lagu ini merupakan buah karya si penyanyi ini.

Lirik Semalam di kota Bogor

Liriknya sederhana. Penggunaan katanya juga tidak berat atau rumit.

Lirik lagunya seperti di bawah ini

Kata hati daku turutkan, pergi bermalam di kotamu.
Sejak itu lamunan rindu, menggoda dalam diriku.Daku semalam menginap di Bogor, mula kisahku di sana.
Kini ‘ku tak ‘kan lagi, mengembara sendiri.
Kota Bogor menahan daku pergi, Banyak kota daku bermalam, di masa hidupku yang silam.
Kota Bogor dan kebun raya, mengakhiri segalanya.Daku semalam menginap di Bogor, mula pertama di sana.
Kini ‘ku tak ‘kan lagi, hidup datang dan pergi.
Daku akan selalu di kotamu.

Bisa anda bayangkan kesan yang disampaikan oleh lagu ini ? Apalagi bila suara berat sang pelantun aslinya yang didengar.

Afian sendiri dikenal sebagai penyanyi dengan penjiwaan yang kuat. Sesuatu yang menghasilkan efek bagi siapapun yang mendengar.Sang penyanyi membuat orang berpikir bahwa hal tersebut memang betul terjadi pada kehidupan pribadinya.

——

Semalam di kota Bogor
Bunga Lotus

Entah apa yang menginspirasi Zaenal Arifin untuk menciptakannya. Mungkin ia pernah berada semalam di kota Bogor dan bertemu dengan gadis cantik yang menjadi tambatan hatinya. Mungkin juga hanya mengikuti trend dan gaya masa itu karena lagu-lagu yang mengambil background kota sedang “in”.

Tidak juga terbayang apa hal itu memang benar terjadi pada sang penyanyi. Caranya melantunkan bait demi bait seolah hal tersebut terjadi di dunia nyata pada dirinya.

Yang manapun, kota Bogor pernah memukau banyak orang karena keindahannya. Kota ini telah menginspirasi orang-orang tersebut untuk menghasilkan sebuah karya yang dikenang sepanjang masa.

Von Imhoff dengan Istana Bogor, Zaenal Arifin dan Alfian dengan “Semalam di kota Bogor” nya.

Dan penulis blog ini dengan “Lovely Bogor” nya. Belum sebanding tetapi menunjukkan sebuah keterikatan dengan kota hujan nan macet ini.

Bagaimana dengan anda? Tertarik untuk mengikatkan diri dengan kota ini ?

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.