Rumah Kopi Bogor : Ada Idealisme Dan Mimpi Di Dalamnya

Rumah Kopi Bogor, bila mendengar namanya, mungkin pikiran pertama yang muncul di kepala banyak orang hanya, “Ah, satu lagi kedai kopi lahir di Bogor. Lagi ngetren sih!”.

Hampir pasti (tidak 100%), begitulah yang ada di kepala banyak orang mengingat merebaknya usaha kafe dan kedai kopi di kota hujan ini. Bisa dikata, di setiap sudut kota mudah sekali ditemukan keberadaan tempat nongkrong dan ngopi. Di dalam kompleks perumahan Bukit Cimanggu City, dimana Lovely Bogor bermarkas saja, setidaknya ada 6 kedai kopi dengan beragam nama hadir.

Maraknya bisnis kedai kopi di Indonesia memang juga berimbas kepada kota talas ini. Semakin hari semakin banyak orang yang melihatnya sebagai peluang usaha. Kehadiran sebuah tempat ngopi baru bukanlah hal yang luar biasa.

Paling tidak, itulah yang keluar di kepala saya, sang penggemar kopi sachet-an dan tidak tahu beda rasa kopi Arabika dan Robusta.

Hanya karena diajak tetangga dan keingintahuan seorang blogger saja yang akhirnya menuntun kedatangan saya ke Rumah Kopi Bogor. (Apalagi ditraktir)

Maklum, walau bukan pencicip kopi yang baik, berkembangnya gaya hidup “ngopi” di Bogor merupakan sesuatu yang menarik untuk diamati. Apalagi Lovely Bogor selalu membutuhkan hal-hal dan topik baru untuk ditampilkan. Oleh karena itu, berkunjung ke kafe atau kedai kopi bukanlah sesuatu yang tidak biasa saya lakukan, meski tujuannya lebih untuk mencari bahan tulisan dibandingkan nongkrong dan menyeruput kopi.

Dan, biasanya, terkait kafe dan kedai kopi,  pertanyaan-pertanyaan standar muncul di kepala :

Seperti apa sih kafe/kedainya ? Apa bedanya dengan yang lain ? Apa keistimewaannya? Konsep apa yang dipakai? Bagaimana tata ruangnya ? Bagaimana penyajiannya ?

 

Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang hadir di kepala saat menuju kesana. Rasa kopi, bukan tidak penting, tetapi kesadaran diri bahwa saya bukan penikmat kopi yang baik, membuat hal yang satu ini justru harus saya abaikan.

Serahkan kepada ahlinya saja kalau soal yang satu itu.

It’s just another coffee shop. Hanya sebuah kedai kopi biasa.

Itu sebelum berbincang dengan pak Ismanto Danu, yang memperkenalkan dirinya sebagai “Ismu”, sang pemilik Rumah Kopi Bogor.

Rumah Kopi Bogor Ada Idealisme dan Mimpi Di Dalamnya - Ismanto Danu Pemilik
Pak Ismanto Danu, Pemilik Rumah Kopi Bogor

Idealisme dan Mimpi di Rumah Kopi Bogor

Butuh hanya 15 menit berbincang dengan pria yang tidak lahir di Bogor itu, untuk melihat ada satu kesalahan yang saya lakukan, yaitu salah membaca.

Nama tempat itu RUMAH KOPI BOGOR, dan saya membacanya sebagai “Rumah Kopi – Bogor”. Penggunaan diksi rumah kopi sebagai pengganti warung kopi, kedai kopi, atau kafe adalah sesuatu yang umum sejak berkembangnya perbisnisan kopi. Jadi, cara memaknai nama tersebut adalah hal biasa.

Dan, disitulah letak kesalahannya.

Seharusnya nama itu dibaca dengan “RUMAH – KOPI BOGOR”. Kata kopi dan Bogor menjadi satu KOPI BOGOR yang mencerminkan asalnya, tidak beda dengan Kopi Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Toraja, atau Kopi Luwak. Namanya seharusnya bermakna “Rumah bagi Kopi yang ditanam, dipetik, dan diolah di Bogor.

Kata orangtua di zaman dulu, nama mencerminkan doa harapan dan impian dari orangtuanya. Begitu juga dengan nama yang tersemat pada kedai kopi yang belum lama berdiri ini.

Disana ada idealisme harapan impian dari sang pemiliknya, untuk

  • Memperkenalkan dan mempopulerkan kopi asli kota hujan ke dunia luas
  • Mengangkat nama Kopi Bogor ke tingkat yang sama dengan berbagai kopi dari Nusantara lainnya, seperti Kopi Gayo, Kopi Aceh, Kopi Sidikalang, dan lain sebagainya

Tempat

Lokasi Rumah Kopi Bogor memanfaatkan lahan sendiri. Rencananya lebih besar daripada sekedar kedai/warung/kafe saja. Pak Ismu bercita-cita menjadikan tempat ini menjadi sebuah pusat oleh-oleh Bogor dan masih banyak ide lainnya.

Tata letaknya cukup nyaman karena ruang terasa luas dan tidak perlu bersenggolan dengan pengunjung lainnya. Mondar mandir pun bisa.

Teman Ngopi

Ada cukup banyak pilihan makanan ringan umum yang bisa dipesan, seperti singkong goreng, roti bakar, pisang bakar dan pisang goreng. Semua akan disiapkan ketika pesanan datang sehingga rasanya tidak beda saat ngopi di teras rumah sendiri.

Bahkan, tidak segan ia akan membantu pengunjung saat memarkir kendaraan (lihat sendiri soalnya).

Tidak enak ngopi sendirian, dan hal itu dipastikan oleh pak Ismu tidak terjadi pada tamu yang datang kesana. Bahkan, ketika jam tutup sudah lewat sekalipun, tidak sekalipun ada usaha atau celetukan mengindikasikan bahwa sang tamu harus menyudahi nongkrongnya. Ia akan tetap menemani sampai pengunjungnya memutuskan untuk pulang.

Itulah teman ngopi terbaik disini.

Bagaimana Dengan Kopinya ?

Ngopi tanpa adanya kopi, namanya bukan ngopi. Jadi, silakan pesan saja mau kopi apa disana.

Tetapi, sebenarnya teman ngopi terbaiknya disana bukan dalam bentuk makanan. Teman terbaiknya adalah pemiliknya sendiri, pak Ismu, yang jika sedang tidak melayani pengunjung yang lain, ia akan selalu menyempatkan menyapa dan berbincang dengan pengunjung.

Ciri khas dari Rumah Kopi adalah Kopi Bogor, tetapi pak Ismu menyadari bahwa butuh waktu dan tidak semua orang merasa nyaman dengan kopi kota hujan. Namanya masih belum cukup ternama dan meyakinkan.

Jadi, ia pun menyediakan berbagai menu yang dibuat dari biji kopi yang bukan berasal dari Bogor, Kopi Nusantara.

Macam seduhannya pun silakan pilih saja. Mulai dari sekedar kopi tubruk, Gayo Wine yang minumnya dari sloki, atau Affogato yang merupakan campuran Espresso dan Es krim.

Bila dibandingkan dengan banyak kafe atau kedai kopi lainnya di Bogor, rasanya pun tidak kalah.

Kopi Fresh Hasil Roasting Sendiri

Satu hal yang khusus dari Rumah Kopi Bogor adalah kopinya dijamin fresh. Bukan hanya berarti diseduh pada saat itu juga karena semua kedai kopi dimanapun akan melakukan yang sama, tetapi lebih dari itu.

Bubuk kopi yang dipergunakan memang benar-benar fresh.

Biji kopinya di-roasting (panggang) sendiri karena Rumah Kopi Bogor memiliki mesin roasting sendiri. Jadi, biji kopi yang sudah dijemur akan dipanggang sendiri oleh pak Ismu ketika stok kopinya menipis. Kemudian, ia akan menggilingnya sendiri menjadi halus untuk kemudian diracik bagi pelanggan yang datang.

Tidak heran kalau dalam kesempatan Anda akan melihat tumpukan beberapa karung berupa biji kopi pilihan yang berasal dari beberapa sentra perkebunan kopi di Kabupaten Bogor.

Untuk melakukan roasting sendiri tentunya butuh keahlian khusus. Tidak sembarang orang bisa melakukannya karena bisa merusak cita rasa kopi kalau salah dilakukan.

Dan, pria yang pernah menekuni berbagai usaha sebelum terjun ke dunia kopi ini termasuk mumpuni. Sertifikat kemampuan roasting tingkat Advance diraihnya dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia.

rumah kopi bogor - sertifikat pelatihan roasting AEKI
Mesin Roasting Rumah Kopi Bogor

Roast bean atau biji kopi panggang dari Rumah Kopi Bogor pun sudah menyebar ke berbagai kafe di Kota Bogor. Banyak pengusaha kafe atau kedai kopi yang mengambil dari pak Ismu.

Kopi bubuk ala Rumah Kopi Bogor pun sudah tersedia dalam bentuk kemasan, baik kemasan plastik atau yang lebih eksklusif lagi dalam wadah kaleng berwarna hitam dengan harga bervariasi tergantung jenis kopinya. Silakan lihat di SINI untuk melihat jenis kopi bubuk kemasan yang ditawarkan.

Kopi Bogor - Oleh-Oleh Khas Kota Hujan Jenis BaruPenutup

“The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams” ~ Eleanor Roosevelt

Terjemahan : Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan dari mimpi mereka ~ Eleanor Roosevelt.

Mimpi pak Ismu dengan Rumah Kopi Bogornya mungkin bagi banyak orang mungkin dianggap aneh atau bahkan “mustahil”.

Di tengah masyarakat yang sudah kecanduan kopi sachet-an dan di antara nama-nama kopi Nusantara yang sudah lebih terkenal, memunculkan nama kopi Bogor bukanlah sebuah hal yang mudah. Bahkan tidak akan sedikit yang mengatakan sebagai sebuah mimpi yang tidak akan pernah terjadi.

Tetapi, sejarah mengatakan dan menunjukkan banyak fakta bahwa apa yang dikatakan Ibu Negara Amerika Serikat tahun 1933 – 1945 sangat benar. Banyak “pemimpi” yang kemudian berhasil mewujudkan mimpinya.

Tidak ada hal yang mustahil di dunia, selama sang pemimpi mau merubahnya menjadi cita-cita dan kemudian bekerja keras untuk menggapainya.

Begitu juga mimpi yang terkandung dalam Rumah Kopi Bogor bahwa mungkin suatu waktu nanti akan banyak orang bukan hanya berburu Kopi Aceh, Kopi Toraja, tetapi juga Kopi Bogor.

Dan, saya, sebagai orang Bogor ikut berharap impian itu akan terwujud di suatu waktu nanti.

Catatan :

Bila Anda ingin berkunjung ke Rumah Kopi Bogor di Tanah Sareal Bogor, patokannya adalah Bukit Cimanggu City di Jalan Soleh Iskandar Bogor. Banyak kendaraan umum yang melewatinya seperti angkot 32 biru, angkot 16 Merah ke arah Salabenda atau Bus Pusaka.

Berhenti di pintu masuk kompleks.

Pilihan angkutannya setelah itu hanya satu, yaitu ojek yang biasa mangkal di pintu masuk kompleks. Kemudian minta pergi ke Polsek Tanah Sareal/Puskesmas. Lokasi Rumah Kopi Bogor hanya 20 meter dari sana. (Gunakan patokan ini kalau memakai kendaraan pribadi juga)

Mari Berbagi

2 thoughts on “Rumah Kopi Bogor : Ada Idealisme Dan Mimpi Di Dalamnya”

  1. Hatur tengkyu pa Anton atas artikel Rumah KOPI BOGORnya.. Yang Maha Kuasa yg membalas ya pa.. ??
    #maju terus kopi Bogor..????

    Reply
  2. Rumah KOPI BOGOR sudah berbulan2 lalu tidak menjual kopi nusantara lagi, hanya menjual KOPI asli BOGOR (Kopi Bogor specialist…)

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.