Pasar Ciampea Lama – Tidak Sebecek Yang Baru

Pasar Ciampea Lama, nama sebuah pasar tradisional, atau pasar becek yang terletak di Jalan Raya Letnan Sukarna, Desa Banteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Kata “Lama” ditautkan ke lokasi jual beli tradisional ini karena sebenarnya tidak jauh dari tempat ini, sudah berdiri sebuah pasar yang lebih baru yang disebut Pasar Ciampea Baru. Posisinya berada di belakang Terminal Ciampea.

Pasar Ciampea Lama sempat menjadi berita di beberapa media beberapa tahun lalu. Rencana penertiban oleh Pemda Kabupaten Bogor sempat menimbulkan reaksi keras dari masyarakat pasar ini. Rencana penertiban tersebut dimaksudkan agar Jalan Raya Letnan Sukarna ini menjadi lebih lancar untuk lalu lintas kendaraan.

Memang keberadaan Pasar Ciampea Lama tidak berbeda dengan Pasar Anyar di Kota Bogor atau pasar tradisional lainnya cenderung mengakibatkan kesemrawutan dan kemacetan. Lapak-lapak pedagang hingga tulisan ini dibuat terlihat memakan badan jalan yang tidak seberapa lebar itu. Hasilnya, bisa diduga. Kemacetan.

Apalagi Pasar Ciampea Lama bentuknya memanjang. Ukurannya mencapai 150-200 meter. Alhasil, pengendara baik sepeda motor atau mobil harus menjalankan kendaraannya secara perlahan agar tidak menyerempet orang-orang yang sedang berjual beli. Belum ditambah angkot 05 Biru jurusan Ciampea-Laladon yang kerap berputar di dekat Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea. Efeknya, jarang yang tidak seberapa jauh harus ditempuh dalam waktu yang lumayan lama.

Pasar Ciampea Lama

Meskipun demikian, ketika LOVELY BOGOR berjalan-jalan ke wilayah yang terkenal dengan Gunung Kapur nya itu, sebenarnya bisa dimengerti mengapa masyarakat pedagang di Pasar Ciampea Lama, tetap ngotot mempertahankannya. Juga bisa dipahami mengapa pembeli lebih suka pergi ke pasar yang lama.

Alasannya sebenarnya bisa dimaklumi. Lokasi Pasar Ciampea Baru kurang menarik. Pasar barunya terletak di belakang terminal dan tidak nampak dari luar. Selain itu luas pasar barunya sendiri tentu tidak bisa menampung seluruh pedagang di tempat yang lama. Belum ditambah dengan penataan dan lingkungan yang bahkan bisa disebut lebih becek dan kumuh dibandingkan Pasar Ciampea Lama.

Saya sendiri bukan penggemar pasar tradisional yang tidak menawarkan kenyamanan berbelanja. Meskipun demikian, bila disuruh memilih antara Pasar Ciampea Lama dan Baru, saya akan memilih yang “Lama”. Pasar ini justru tidak sebecek pasar baru di belakang terminal. Jadi bisa dimengerti mengapa menertibkan tempat ini sulit dilakukan.

Memang ada efek negatifnya, kemacetan dan kesemrawutan. Tetapi, apa mau dikata.

Mudah-mudahan, suatu waktu ada tempat yang lebih layak sehingga bisa menarik minat pedagang di Pasar Ciampea Lama berpindah dengan suka hati.

(Bila Anda hendak menuju ke Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea atau ke Prasasti Kebon Kopi I dari arah Ranca Bungur, mau tidak mau bersiaplah untuk bermacet ria di wilayah ini)

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.