Mie Baso Tasik – Pangsitnya menggoyang lidah

Mie Baso Tasik
Rumah Makan Mie Baso Tasik 87 di Bogor Indah Plaza

Sebenarnya ada kesalahan penulisan dalam nama restoran ini. Dalam nama Mie Baso Tasik, kata Baso tidak memiliki huruf “k”.

Mengapa salah ? Karena kata tersebut berasal dari bahasa Cina Hokkien. Bak-so berarti daging babi giling.

Hal ini berkaitan dengan legenda seorang pemuda yang sangat menyayangi ibunya yang sudah tua di zaman dinasti Ming. Sang ibu yang sangat menggemari daging tidak bisa lagi mengunyah daging karena kondisi giginya. Sang pemuda akhirnya menemukan cara dengan menggiling daging babi dan membuatnya dalam bentuk bola. Menurut legenda ini dari sinilah asal mula dikenal bakso.

Hanya di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam istilah tersebut tidak lagi sesuai makna aslinya. Baso atau bakso yang dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah daging giling (terutama daging sapi) yang ditambah terigu dan bumbu. Adonan ini kemudian dibuat menjadi seperti bola.

Lagipula baso di Indonesia sudah menjadi kata dengan arti sendiri. Baso merujuk pada makanan berkuah yang kadang ditemani mie kuning atau bihun serta diberi berbagai bumbu, kecap dan saus. Jadi tidak lagi 100% berarti bola daging giling.

Mungkin pula itu yang ada di pikiran pemilik Mie Baso Tasik 87 ketika memberi nama rumah makannya. Bisa jadi justru kalau diberi nama sesuai kodrat bakso, rumah makannya tidak akan laku karena diasosiasikan dengan daging babi. Tentu akan lebih bisa diterima ketika memakai kata umum “baso” yang tidak mengandung makna “babi”

Rumah Makan Mie Baso Tasik 87 di Bogor Indah Plaza

Mie Baso Tasik Bogor
Seporsi Mia Pangsit Kuah di Mie Baso Tasik Bogor Indah Plaza

Ada alasan mengapa namanya diberi akhiran kata Tasik dan tahun 87. Yang pertama berkaitan dengan asal dari pemiliknya yang berasal dari Tasikmalaya dan yang kedua menunjukkan tahun berdirinya yaitu 1987.

Menurut tulisan di etalase cabangnya di Bogor Indah Plaza, rumah makan ini menyediakan Chinese Food. Hal ini berkaitan dengan metode masaknya saja dan bukan dengan bahannya. Pada kaca etalase tertulis kata “halal” dan kalau melihat daftar menunya maka tidak akan ditemukan masakan yang non halal bagi kaum muslim.

Para pegawai yang bekerja disinipun kebanyakan kaum muslimin. Pelayannya mengenakan jilbab dan juru masaknya juga bukanlah seorang dari etnis Cina. (Bukan bermaksud rasis hanya menjelaskan bahwa ada perbedaan budaya memasak antar dua suku yang berbeda)

Menu makanan yang ditawarkan berupa makanan yang sebenarnya bisa dianggap umum dalam masyarakat Indonesia. Ada Fuyunghai, Cap Cay dan tentunya sesuai namanya ada aneka Mie Baso (dan bukan real Bak-so).

Berbagai macam minuman seperti es kelapa muda d, es jeruk dan minuman ringan juga tercantum untuk menemani makan.

Harganya termasuk umum dan tidak mahal. Semangkuk Mie Baso seporsi berkisar antara Rp. 17,000-20,000.-.

——–

Mie Baso Tasik Bogor
Es Kelapa Mie Baso Tasik di Bogor Indah Plaza

Sebenarnya baso atau bakso di Mie Baso Tasik ini yah tidak berbeda dengan berbagai baso lainnya. Mungkin karena saya bukan penggemar baso dan sampai sekarang mengapa kaum hawa sangat tergila-gila pada si bola daging ini.

Bila ditanya apakah baso-nya enak atau tidak, jawab saya biasanya “Ya seperti baso lah”.

Hanya Mie Baso Tasik mendapat catatan tersendiri di buku kuliner (punya saya). Ada beberapa hal yang spesial dan patut diberi tanda khusus.

Hal pertama adalah pangsit kuahnya. Enak bro sis! “Ngageleser di lidah” (ngageleser = meluncur) kata urang Sunda mah. Ucapan yang biasanya keluar kalau merasakan makanan yang enak.

Memang pangsit kuahnya agak berbeda. Ciri khas kelembutan pangsit ala etnis Tionghoa terasa sekali. Kulitnya yang lembut ditambah dengan isi daging giling yang gurih membuatnya berbeda. Licin , lembut dan gurih seperti ada di lidah ketika menelan. Bahkan yang ompong sekalipun bisa dengan mudah makan pangsitnya.

Seporsi pangsit atau mie baso akan disuguhkan polos alias tanpa campuran saus , kecap dan sambal. Pelanggan bisa membuat campuran kesukaannya dengan saus, kecap dan sambal yang tersedia di meja.

Ada dua sambal yang disediakan. Yang satu sambal biasa untuk baso dan satu lagi sambal bawang. Ciri khas Mie Baso Tasik memang sambal bawangnya.

Hanya untuk lidah saya rasanya kurang pas kalau memakai sambal bawang. Jadi biasanya saya hanya akan menambahkan sambal biasa.

Hal Kedua , masih ada kaitan dengan pangsit. Kali ini pangsit gorengnya. Lunak, lembut dan renyah rasanya. Tidak keras ketika digigit. Bagian dalamnya pun terisi dengan campuran daging giling dan bumbu.

Pangsit goreng akan disediakan di atas meja dalam toples plastik. Sekeping seharga Rp. 3,000.-. Waspadalah ! Karena sambil menunggu pesanan keluar biasanya susah berhenti kalau sudah makan satu.

Mie Baso Tasik Bogor
Bogor Indah Plaza

Hal Ketiga , es kelapa mudanya. Kadang suka kecewa kalau memesan es kelapa muda di tempat lain karena cukilan kelapanya kadang tua. Hanya di mie baso Tasik, berulangkali memesan, hasilnya selalu kelapanya memang kelapa muda. Rasanya empuk dan juga lembut.

Sebenarnya karena rumah makan mie baso tasik 87 yang ada di Bogor Indah Plaza ini sudah berulangkali kami kunjungi, kami rasa Fuyunghai dan Nasi Goreng seafoodnya pantas dicoba. Rumah makan ini tidak pelit dalam memberi isi pada masakan mereka. Dalam seporsi nasi goreng seafoodnya akan banyak terdapat potongan udang, cumi dan lain-lain. Fuyunghai-nya juga tebal , renyah tapi tidak keras .

Bisa anda coba kalau kebetulan ke Bogor

———

Cara menuju rumah makan Mie Baso Tasik :

Rumah makan ini memiliki tiga gerai

Mie Baso Tasik
Rumah Makan Mie Baso Tasik di Bogor Indah Plaza

1. di Bogor Indah Plaza :

    Tergantung darimana titik awal anda berangkat ada beberapa rute yang bisa ditempuh.

    – Kalau dari terminal Baranangsiang, bisa memakai Bus Pusaka atau Trans Pakuan. Kalau pakai Trans Pakuan turun di halte Universitas Ibnu Khaldun dilanjutkan dengan jalan edikit ke Bogor Indah Plaza  sedang kalau memakai bus Trans Pakuan turun pas di depan BIP.

     – Kalau dari stasiun kereta : anda harus berjalan sedikit ke Pasar Anyar untuk naik angkot no 16 Merah. Anda bisa turun depan BIP

2. Pujasera Plaza Bogor di Pasar Bogor

    –  Dari stasiun kereta : memakai angkot no 02 Merah dan turun di depan Plaza Bogor

    – Dari Terminal Baranangsiang, kalau anda tak mau berjalan kaki bisa memakai angkot no 13 Merah (memutar Kebun Raya dulu) dan berhenti di depan gerbang Kebun Raya dilanjutkan jalan sedikit

3. di Pulo Armin

   – Lebih dekat ke terminal Baranangsiang. Hanya lokasinya agak ke dalam. Anda bisa memakai angkot no 13 Merah ke arah Bantar Kemang. Untuk itu anda harus menyeberang dulu. Lalu turun sebelum tikungan Bale BInarum di seberang sekolah Kesatuan. Lalu dilanjutkan dengan berjalan ke arah sekolah Kesatuan.

Mari Berbagi

2 thoughts on “Mie Baso Tasik – Pangsitnya menggoyang lidah”

  1. Bakso, my favourit menu… yummy.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.