Menjadi Tua Itu Pasti, Berhenti Aktif Itu Pilihan

Menjadi Tua Itu Pasti
Manula bermain angklung

Menjadi tua itu pasti, berhenti aktif itu adalah pilihan

Menjadi tua itu adalah kodrat setiap manusia. Bila berumur panjang, tidak akan ada seorang manusia pun yang bisa menghindarkan diri dari yang namanya usia lanjut.

Pada waktunya setiap manusia tidak akan bisa menghindarkan diri dari memiliki gelar baru sebagai manula, alias manusia usia lanjut.

Meskipun demikian, apakah menjadi tua sama artinya dengan berhenti melakukan berbagai kegiatan dan hanya menunggu “saatnya” tiba? Memang bisa dipastikan, keterbatasan fisik dan juga aktifitas yang tersedia akan membatasi ruang gerak dari manula.

Walaupun demikian, hal tersebut tidak seharusnya menjadi tua sama artinya dengan berhenti aktif. Aktif dalam artian berkegiatan dan juga bersosialisasi. Hal tersebut adalah sebuah pilihan.

Pilihan yang bisa diambil dan bisa juga tidak. Kitalah yang menentukan.

Foto Kegiatan Manula di Rukun Senior Living

Foto beberapa manula memegang angklung di tangan dan ditemani oleh belasan anak-anak usia Taman Kanak-Kanan di atas dikirimkan kepada penulis oleh seorang sahabat lama.

Sahabat lama di masa SMA yang kebetulan sebagai pendamping suaminya, yang seorang camat di Babakan Madang, Kabupaten Bogor adalah seorang penggerak kegiatan sosial kemasyarakatan di wilayahnya.

 

Menjadi Tua itu Pasti
Rukun Senior Living

Foto ini diambil ketika ia menghadiri sebuah kegiatan yang dilakukan di Rukun Senior Living, Darmawan Park di Babakan Madang, Sentul. Sebuah kompleks resort yang memiliki komunitas atau klub bagi orang-orang berusia lanjut.

Batasan usia lanjut yang dipakai adalah semua yang berusia di atas 50 tahun dapat menjadi anggota klub tersebut.

Dalam klub tersebut, manula dilibatkan dalam berbagai kegiatan aktifitas. Sifat aktifitas tersebut tentulah tidak bersifat memaksa dan juga memerlukan kekuatan fisik.

Kegiatan yang dilakukan para anggota member di Rukun Senior Living berbagai macam. Mulai dari hal sederhana seperti bermain angklung dengan anak-anak seusia cucu dan cicit mereka, mengerjakan ketrampilan tangan, berolahraga dan juga bersosialisasi diantara rekan sesama manula.

Para manula disana diberi kebebasan untuk melakukan aktifitas yang mereka minati dan sukai. Sesuatu yang diharapkan dapat membangkitkan semangat untuk menjalani sisa kehidupan mereka.

Sesuatu yang sering hilang dari kehidupan seorang manusia ketika memasuki masa pensiun dan ketika keterbatasan fisik mulai menggerogoti.

Hal seperti ini mungkin tidak pernah terlintas pada benak orang-orang muda yang dengan kemudaan mereka masih memiliki energi berlimpah. Hal ini mungkin baru akan terpikirkan ketika usia memasuki kepala 4 atau 5.

Pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan akan timbul ketika kita menyadari usia tidak lagi muda. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu jawaban segera sebelum kita semua menjadi tua seperti kodrat semua makhluk.

Akankah kita berhenti beraktifitas? Bagaimana cara membangkitkan semangat hidup sesudah pensiun dari pekerjaan nanti? Dan seterusnya.

Foto tentang kegiatan sederhana para manusia yang sudah menjadi tua di Rukun Senior Living memang sederhana. Tidak ada yang spektakuler.

Hanya, setidaknya foto tersebut memberikan sebuah gagasan yang jelas. Menjadi tua itu pasti, berhenti aktif adalah pilihan.

Ya tentu saja. Kita tidak bisa menghindarkan diri dari kedatangan usia tua pada diri kita. Hanya, hal tersebut tidak berarti kita tidak memiliki pilihan untuk menjalani sisa hidup. Pilihan tersebut banyak dan bervariasi. Kitalah yang harus memilih jalan mana yang akan ditempuh untuk menghabiskan sisa hidup yang diberikan pada kita.

Apakah berdiam diri? Atau menikmati apa yang sudah dianugerahkan kepada kita?

Jalan mana yang Anda pilih?

Kalau saya, sudah menentukan pilihan saat ini. Aktif dan harus tetap aktif menikmati kehidupan. Itulah Yang Maha Kuasa berikan kepada kita. Cara yang saya pilih akan berbeda dengan para manula yang ada di foto tersebut.

Saya tidak akan bermain angklung.

Saya akan menulis. Ya, menulis seperti yang sedang dilakukan saat ini. Bukankah itu sebuah pilihan yang baik?

Bukan begitu?

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.