Judulnya memang agak membuat “nyengir”. Bahkan, bagi saya ,yang menulisnya, tidak terhindarkan sebuah senyum keluar saat membaca ulang judulnya.
Yang namanya mendorong gerobak roti baik ada isinya atau tidak, sudah pasti dan jelas menguras tenaga. Yang namanya menguras tenaga akan berujung pada rasa lelah yang timbul.
Tetapi, biarlah judulnya seperti itu. Tidak ada yang salah karena memang begitulah kenyataannya.
Paling tidak judul itu mewakili apa yang tertangkap oleh lensa kamera di Jalan Juanda, Bogor, dua hari menjelang pergantian tahun 2015 dengan 2016 yang lalu.
Pada foto yang pertama terlihat sang bapak pedagang roti keliling masih bersemangat mendorong gerobak roti miliknya (atau mungkin milik tauke-nya) menyusuri salah satu jalan tersibuk di Bogor. Langkahnya cepat setengah berlari.
Rupanya, semangatnya untuk segera mencapai tujuan, menguras tenaganya. Tidak berapa lama kemudian, sebuah foto merekam kondisinya.
Terlihat sekali, sang bapak mulai kelelahan. Meskipun masih tetap mendorong gerobak rotinya, langkahnya lebih perlahan. Postur tubuhnya sangat menyiratkan bahwa ia sudah cukup lelah.
Mencari nafkah, memang membutuhkan perjuangan, betul kan pak?
Saya juga begitu lho pak! Meskipun bentuknya berbeda.