Marugame Udon : Mie Gendut Jepang. Seruput!

Lagi! Ya, lagi dunia kuliner Bogor diinvasi oleh pendatang asing. Kali ini, satu lagi, pendatang dari negeri Sakura, Jepang menyerbu Kota Hujan. Setelah Sushi dan beberapa jenis shabu-shabu masuk, kali ini giliran Marugame Udon yang hadir.

Outletnya hadir di Botani Square Mall, pusat perbelanjaan modern terbesar di Kota Bogor. Setelah sebelumnya hadir di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya kini giliran Bogor dirambahnya.

Nah, apa sih keistimewaan tempat kuliner yang bernama resmi Marugama Udon & Tempura ini? Kuliner ala Jepang apa yang bisa dinikmati disini?

Baiklah kita mulai dengan sedikit pertanyaan :

Apa Sih Udon Itu?

Marugame Udon

UDON (baca : U-Dong) itu MIE. Ya, betul Anda tidak salah baca. Udon adalah mie. Makanan berbentuk panjang-panjang yang sebenarnya sudah kita kenal dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Yang membuatnya berbeda adalah ukurannya. Biasanya UDON itu gendut. Meski terdapat beberapa jenis ukuran, kuliner ini lebih dikenal dalam bentuknya yang lebih besar dari ukuran mie yang kita kenal.

Kalau diukur maka diameter Udon, terutama yang disajikan oleh Marugame Udon adalah sekitar 1.7 mm. Ukuran ini kira-kira 2-3 kali ukuran mienya Indomie atau Supermi.

Biasanya Udon akan disajikan dengan kuah yang terbuat dari dashi atau kaldu dasar berbentuk coklat. Juga ditemani oleh kecap asin ala Jepang, tsuyu.

Kuliner jenis ini sudah dikenal di Jepang sejak zaman Edo. Zaman ketika para Samurai berkuasa antara tahun 1603 hingga 1867. Edo juga merupakan nama Tokyo pada masa itu.

Biasanya mie terigu ini sebelum dicampur dengan kuahnya akan direndam selama satu menit pada air mendidih. Kemudian ditiriskan dan diberi kuah sebelum disajikan.

Udon adalah makanan umum yang bisa ditemui hampir dimana saja di Jepang. Kios-kiosnya bahkan biasa ditemui di stasiun atau terminal bus. Sebuah pemandangan yang lazim melihat orang Jepang makan udon di pinggir jalan sambil berdiri.

Rasanya kalau memakai resep asli Jepang akan terasa datar saja. Apalagi untuk lidah orang Indonesia yang terbiasa dengan pedas dan rempah-rempah.

Marugame Udon & Tempura Bogor

Marugame Udon & Tempura

Outlet Marugame Udon di Botani Square merupakan yang ke-10 setelah beberapa outlet sejenis didirikan di Jakarta, Surabaya, Serpong dan beberapa lainnya.

Di Botani Square sendiri sudah terdapat beberapa restoran yang juga menyajikan berbagai menu khas Jepang, seperti Ichiban Sushi dan Han Suki. Masing-masing mengandalkan satu jenis masakan khas Negeri Sakura ini.

Pada outletnya ini, si mie gendut disajian bukan hanya dalam bentuk aslinya, dengan kuah dashi dan tsuyu saja. Terdapat beberapa pilihan kuah, mulai dari yang tradisional, sampe yang bercampur dengan kuliner jenis lain. Sebut saja, ada Beef Curry Udon, Niku Udon, hingga Carbonara Udon.

Si gendut datng ke Bogor tidak sendiri. Udon hadir ditemani oleh satu jenis makanan khas Jepang lainya, yaitu Tempura. Karena itu nama restorannya Marugame Udon & Tempura

Tempura Marugame Udon
Tempura

Apa itu Tempura ? Gampang saja. Tidak usah terlalu tehnis. Tempura itu gorengan.

Biasanya bahan yang dipergunakan adalah seefood, seperti udang atau sayuran. Yang membuat tempura terasa renyah adalah pada adonan terigunya ditambahkan kuning telur. Yang terlihat ditawarkan pada Marugame Udon adalah dua jenis, yaitu yang berbahan udang dan sayuran.

Bisa dikata memang cocok sejali perpaduan antara Tempura dan Udon.

Open Kitchen

Dapur Marugame Udon

Sama seperti kios udon di tempat asalnya, Marugame Udon pun memakai tehnik open kitchen alias dapur terbuka. Pengunjung dapat melihat bagaiman pesanan mereka dimasak, diberi kuah dan kemudian disajikan.

Kios-kios udon di Jepang pun biasanya memiliki dapur yang juga terbuka. Seringkali pula tempat makannya hanya beberapa deret meja setinggi dada dengan pemisah. Orang Jepang tidak jarang makan sambil berdiri di pinggir jalan.

Hanya di Marugame Udon, suasana ruang makannya terasa lega dengan meja-meja dan ruangan yang ditata dengan nuansa Jepang.

Beberapa lampion tergantung di langit-langit. Hiasan dindingnya pun bernuansa negeri darimana Toyota berasal itu.

Cukup menarik.

Self Service / Swalayan

Marugamke Udon

Pengunjung memesan pada koki yang berada paling ujung. Anda bisa melihat berbagai jenis udon yang ditawarkan beserta harganya pada layar di atas koki.

Ambillah baki plastik yang ada kemudian sampaikan pada sang koki udon yang dimau. Tunggu beberapa saat dan kemudian semangkuk udon akan diserahkan.

Jadi, jangan ke meja sebelum Anda memesan dan membayarnya. Sistemnya hampir self service atau swalayan.

Setelah membayar di kasir, seorang pelayan akan menawarkan jasa membawakan ke meja atau mencarikan meja yang Anda mau.

Harga

Marugame Udon & Tempura

Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk makan di Marugame Udon?

Tergantung. Tergantung pada jumlah orang yang makan dan tentu saja menu yang dipilih.

Semangkuk udon bervariasi harganya mulai dari Rp. 35.000.- hingga Rp. 55.000.- per mangkuk. Harganya tergantung pada kuah yang dipilih.

Kemudian harga Tempura rata-rata Rp. 10.000.- hingga Rp. 15.000 per potong. Saya sarankan juga pilih yang sayuran karena rasanya enak, segar dan renyah.

Untuk minuman terdapat berbagai pilihan mulai dari ocha (baca : O-ca) alias teh Jepang hingga soft drink. Rata-rata harganya Rp. 10.000 per gelas. Kalau memilih Lemon Tea, dengan Rp. 10.000.- gelas Anda bisa diisi ulang karena terdapat beberapa termos di tengah ruangan untuk itu.

Bila Anda memesan Lemon Tea, maka kasir akan memberikan Anda gelas sesuai pesanan dan Anda tinggal mengisinya sendiri.

——-

Marugame Udon Bogor

Ada suasana yang berbeda ketika makan udon di negara asalnya dengan di Bogor. Tidak terdengar bunyi suara orang menyeruput alias menyedot mie gendutnya.

Salah satu kebiasaan orang Jepang ketika makan udon atau soba atau ramen adalah mereka mengeluarkan bunyi ketika menyedotnya. Memang orang Jepang yang lebih muda juga sudah mengurangi kebiasaan ini, tetapi masih banyak orang Jepang yang menganggap kebiasaan ini sebagai cara yang menunjukkan kesopanan.

Sebuah kebiasaan yang di Indonesia dianggap sebagai tidak sopan mengeluarkan bunyi ketika makan.

Yah, itulah budaya. Masing-masing akan berbeda.

Nah, kira-kira itulah sebuah cerita kecil yang bisa dihadirkan kepada Anda, pembaca setia Lovely Bogor. Sebuah cerita tentang mie gendut dari negeri Sakura yang sudah menyasar kota talas ini.

Patut lah dicoba bila Anda ingin merasakan sedikit sensai menyeruput mie gendut ini. Saya sarankan karena rasanya agak datar, rajinlah menambahkan beberapa bumbu tambahan yang tersedia, baik di meja Anda atau di lemari khusus di tengah ruangan agar sedikit lebih nendang.

Yang sangat tidak saya sarankan adalah menyeruputnya hingga mengeluarkan bunyi. Memang itu dianggap sopan di Jepang, tetapi Anda di Bogor. Melakukan itu bisa membuat Anda mendapat pandangan sinis dari sekitar.

Selamat menyeruput!

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.