Kok Masih Ada Ya, Penumpang Memakai Baju Lengan Pendek dan Tanpa Jaket?

Peratuannya sudah ada. Jelas ada, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No. 14 Tahun 2020, penumpang Commuter Line atau KRL Jabodetabek “wajib” mengenakan pakaian lengan panjang atau jaket. Tujuannya untuk mencegah penularan Covid-19 di sarana transportasi tersebut.

Sosialisasi juga sudah. Announcer dan petugas PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) tidak hentinya membacakan peraturan tersebut terus menerus. Kdang mirip kaset rusak.

Spanduk sosialisasi peraturan penumpang harus mengenakan baju lengan panjang di stasiunCilebut, Bogor

Herannya, kok ya tetap ada, penumpang memakai baju lengan pendek dan/atau tanpa jaket.

Hari ini, 06 Agustus 2020, saat pulang dari kantor, ketika kereta memasuki stasiun Cilebut, ndablegnya penumpang yang tidak tahu aturan hadir di depan mata. Bukan hanya satu, tetapi dua sekaligus.

Kok Masih ada penumpang memakai baju lengan pendek dan tanpa jaket ya A
Commuter Line, 06 Agustus 2020, pukul 17.00 saat memasuki stasiun Cilebut

Tanpa rasa bersalah atau risi, seorang pria dan wanita, seperti tidak sadar atau peduli bahwa mereka sudah melanggar aturan yang dikeluarkan demi kebaikan bersama.

Mereka berdua mengenakan baju lengan pendek dan tanpa jaket penutup.

Sesuatu yang jelas menunjukkan ketidakpatuhan terhadap peraturan yang ada.

Peristiwa hari ini hanya satu dari beberapa yang lain yang ditemui dalam perjalanan antara Cilebut dan Gondangdia.

Beberapa foto yang diambil sebelumnya juga menunjukkan masih banyak orang yang tidak mau patuh terhadap surat edaran tadi.

Sangat disayangkan. Bagaimanapun, salah satu inti dari usaha penanggulangan Covid-19 adalah kedisiplinan dari seluruh anggota masyarakat.

Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa tetap saja ada anggota masyarakat yang mau seenak udelnya sendiri, tanpa mau berpikir dan bekerjasama agar wabah tidak meluas.

Yang seperti ini juga menimbulkan pertanyaan lanjutan, seperti

  • Bagaimana penumpang tersebut bisa lolos dari pantauan petugas di stasiun? Seharusnya mereka tidak diperkenankan masuk stasiun kalau hanya mengenakan pakaian bertangan pendek, iya kan? Mungkinkah para petugas lengah karena lelah menghadapi ribuan penumpang dan memilahnya?
  • Mungkinkah sang penumpang mengenakan jaket saat masuk stasiun untuk mengelabui petugas dan kemudian membukanya di dalam kereta? Sebuah kebodohan yang memang sudah biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari?

Yang manapun, kedua kemungkinan itu menunjukkan masih adanya masalah dalam penegakkan hukum di Indonesia dan menunjukkan resiko bahwa potensi penyebaran virus berbahaya Covid-19 masih besar karena kurang kesadaran dan kurang disiplinnya masyarakat .

Padahal, kedisiplinan itu yang membuat banyak negara, seperti Selandia Baru, Taiwan, dan beberapa negara maju lainnya menahan laju penyebarannya dan mengurangi korban yang jatuh.

Sayang sekali!

Mari Berbagi

2 thoughts on “Kok Masih Ada Ya, Penumpang Memakai Baju Lengan Pendek dan Tanpa Jaket?”

  1. halo kak Anton,
    saya jadi tergerak ikut membahas masalah penegakkan hukum di Indonesia.

    soal covid memang kasus besar. tapi ada kasus “sepele” yang juga kalau terus dibiarkan jadi kasus besar. seperti masalah BUANG SAMPAH SEMBARANGAN. gemes saya soal ini.

    Yang buang bungkus permen atau ciki di jalan masih bisa saya maklum lah, bisa saya ambil dan buang ke tong sampah. kalo yang di pinggir sungai? segitu jelasnya peraturan soal buang sampah ke sungai tapi tetep aja kan…. gitu deh, sama halnya dengan kak anton yang lihat penumpang gak pake jaket. gemes kan ya.

    saya setuju dengan kak anton, kedisiplinan itu yang utama. selain disiplin juga aware dan care sama lingkungan/kesehatan itu juga sama pentingnya. mungkin karena kurangnya edukasi masyarajat. sehingga masyarakat sendiri gak memahami hal ini sedalam-dalamnya.

    ideal sih, saya berharap pemerintah terjun langsung ke masyarakat. gak usah bawa presiden langsung ke wilayah RT/RW, cukup pak lurahnya aja yang datang dan mengunjungi masyarakat secara langsung. saya yakin, warga akan lebih merasa terperhatikan dan lebih paham soal protokol kesehatan.

    jadi tidak ada lagi istilah, ” covid? terserah gue! “

    Reply
    • Hai.. Pakabar…

      Yah, itu memang selalu jadi permasalahan di Indonesia Mbak. Nyebelin memang soalnya di Bogor juga sama, yang semabrangan buang bungkus segala rupa itu juga masih banyak.

      Memang masih butuh waktu juga untuk membangun karakter disiplin. Makanya cerita-cerita soal ini juga saya angkat supaya setidaknya kalau ada yang baca mereka setidaknya mau berpikir dan sedikit lebih aware terhadap hal-hal remeh padahal mencerminkan karakter…

      Makasih sudah mampir Mbak

      Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.