Kamera Terbaik Adalah Kamera Di Tangan : Saat Hujan Di Stasiun Cilebut

Sudah banyak tergores yang menyebabkan foto yang dihasilkan sering terlihat berkabut dan tidak jelas. Megapixelnya hanya 5 MP maksimum yang menyebabkan kalau dizoom, gambar terlihat kabur dan berbintik.

Itulah smartphone lawas yang setia menemani selama 2 tahun terakhir, Sony Xperia M. Kamera pertama yang dipergunakan untuk membantu menyediakan foto untuk blog ini (dan sebelumnya).

Sudah terpikirkan untuk mengganti, tetapi ada rasa sayang. Selain kameranya yang sudah tidak berada dalam kondisi prima, fitur lainnya masih berfungsi dengan baik.Masih ditambah kebutuhan rumah tangga jelas harus diprioritaskan daripada hanya sekedar mengganti HP.

Mungkin, keinginan mengganti si Xperia lebih karena dorongan untuk memiliki kamera yang bisa menghasilkan foto lebih baik dan bisa dibawa kemana-mana. Koleganya, si Fuji Finepix HS 35EXR tidaklah cocok dibawa setiap hari karena ukurannya.

Tetapi ternyata, sang Xperia M menunjukkan pada saya, hari ini, bahwa kamera terbaik itu bukanlah dari merknya. Bukan bula dari sensornya. Tidak juga karena ukuran mega pikselnya atau berapa kali zoom yang bisa dilakukannya.

Sang smartphone lawas ternyata menunjukkan bahwa kamera terbaik adalah kamera yang berada di tangan pada saat sebuah momen terjadi. Kalau saja, saya benar-benar memutuskan mempensiunkannya dan tidak mau lagi menggunakannya, maka tidak akan ada foto-foto ini. Peristiwa-peristiwa kecil ini akan terlewat begitu saja.

Saya, mungkin bisa mendapatkan gambar atau foto yang lebih baik dengan sang Finepix, tetapi kenyataannya karena ukurannya, sulit untuk membawanya setiap hari. Belum lagi, posturnya bisa mengundang petugas keamanan untuk menghampiri. Untuk mengambilnya di rumah, tentu tidak mungkin karena saya harus tetap memprioritaskan pergi ke kantor untuk mencari nafkah.

Dengan si lawas, saya bisa mengambil momen-momen ini tanpa ada halangan yang berarti. Fisiknya yang kecil dan tersembunyi, memungkinkan pengambilan gambar bisa dilakukan tanpa mengganggu sang obyek dan tentu saja tidak mengundang perhatian petugas keamanan dalam di stasiun.

BErlari di bawah hujan
Stasiun Cilebut, 2016

Foto-foto nya tidaklah heboh. Biasanya saja. Sesuatu yang selalu terlihat ketika hujan turun.

Tetapi, inilah gambaran kecil di sebuah stasiun kecil di wilayah Bogor di kala hujan turun. Dengan sedikit bantuan Photoscape, maka setidaknya foto-foto ini tidak terlalu berkabut dan bisa menunjukkan pada Anda sebuah kehidupan di salah satu sudut kota Bogor, di waktu dan kondisi tertentu.

Pedagang Kehujanan
Stasiun Cilebut, 2016
Menanti Di Bawah Hujan
Stasiun Cilebut, 2016
Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.