Jalan Sumeru – Sisa Kerindangan Kota Hujan

Jalan Sumeru merupakan nama sebuah akses jalan di Bogor bagian Barat.

Namanya sendiri sering dirancukan dengan disebut sebagai jalan Semeru. Hanya kalau merujuk nama resmi yang terpampang di papan nama jalan, maka yang benar adalah Jalan Sumeru mengambil nama dari seorang tokoh kota Bogor.

Jalan ini menghubungkan Jalan Raya Cilendek di ujung Utaranya dan jalan Mawar dan jalan Perintis Kemerdekaan di ujung Selatannya. Pertemuan di ujung Selatannya ini dikenal sebagai daerah Pasar Mawar.

Jalan ini juga bisa menjadi akses menuju ke arah Gunung Batu/Ciomas. Sebuah jalan pintas penghubung terletak di depan RSUD Kota Bogor.

Jalur ini pada masa pendudukan Belanda sudah ada dan dikenal dengan nama Tjilendek Weg atau Jalan Cilendek.

Kemudian setelah kemerdekaan Indonesia, jalan ini dibagi dua bagian. Yang satu tetap menyandang nama Tjilendek dalam ejaan baru yaitu Cilendek. Bagian yang lain disematkan nama jalan Sumeru.

——–

Jalan Sumeru memiliki ciri khas tersendiri di sepanjang jalannya. Pepohonan berbadan besar seperti kenari menghiasi kiri-kanannya.

Suasananya sangat rindang karena seanjang jalan dinaungi oleh kanopi alam. Sinar matahari seperti tak mampu menembus sehingga suasana terasa sejuk dan teduh.

Jalan Sumeru
Pedagang hias di jalan Sumeru Bogor

Kerindangannya mendapat tambahan hiasan berupa jejeran pedagang tanaman hias yang memanfaatkan lahan kosong di kanan kirinya.

Selain itu sebuah lapangan golf tertua di Bogor , yaitu Bogor Golf Club terletak di salah satu sisinya tepat di depan jalan Manunggal.

Meskipun demikian efek dari berkembangnya kota Bogor sebagai kota jasa dan perdagangan mulai menunjukkan dampaknya.

Berbagai bagian yang dulunya sangat rindang mulai terlihat gundul. Hijaunya pepohonan mulai tergantikan oleh bangunan untuk perdagangan. Hal tersebut termasuk pemanfaatan beberapa rumah sebagai tempat usaha kuliner.

Jalan Sumeru
Bangunan Pedagang tanaman hias

Perkembangan yang mungkin akan membuat Bogor semakin kehilangan ciri khas masa lalunya. Ciri khas yang dulu sempat menjadi buah bibir tentang kerindangan dan kesejukannya.

Meskipun demikian tidak bisa dinafikan bahwa gerak perekonomian yang begitu pesat akan membawa dampak bagi banyak bagian kota ini.

Jalan Sumeru tidak terkecuali.

Apa yang bisa ditemukan di jalan Sumeru ?

Ada beberapa hal yang bisa ditemukan di jalan ini, yaitu

Bogor Golf Club

Lapangan golf tertua di kota Bogor ini dahulunya merupakan lapangan golf tempat bermain para pejabat Belanda. Tempat ini dibangun 80 tahun yang lalu di tahun 1935.

Letaknya kalau dari arah Jalan Perintis Kemerdekaan/Terminal Merdeka akan ada di sisi sebelah kiri.

Jalan Sumeru Bogor
SPBU di jalan Sumeru

Rumah Sakit Marzoeki Mahdi

Dahulunya dikenal sebagai Rumah Sakit Jiwa Cilendek. Rumah Sakit ini didirikan tahun 1882 dengan nama Krankzinnigengestich Te Buitenzorg.

Sekarang rumah sakit ini menjadi sebuah rumah sakit umum dan tidak lagi merawat pasien berpenyakit jiwa.

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor

Dahulunya dikenal sebagai Rumah Sakit Karya Bhakti hingga di tahun 2002 setelah dikembalikan pada pemerintah daerah namanya diubah menjad RSUD Kota Bogor.

RSUD Kota Bogor menerima dan merawat pasien umum.

Jejeran pertokoan baru terletak di seberang kedua Rumah Sakit . Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum terletak tidak jauh dari Bogor Golf Club.

——-

Cara menuju Jalan Sumeru

Dengan kendaraan umum

Jalan Sumeru Bogor
RS Marzoeki Mahdi

Jalan Sumeru dengan kendaraan umum hanya bisa diakses dengan menggunakan angkot no 06 Biru. Trayeknya adalah Parung – Terminal Merdeka.

Oleh karena itu bagi anda yang ingin menuju ke arah jalan ini harus mencari titik dimana terdapat angkot no 06 Biru ini.

Di arah Selatan angkot no 06 Biru akan berada di Terminal Merdeka. Bisa juga di depan sebuah toko swalayan di area Pasar Mawar.

Bagi anda yang turun di stasiun Bogor, harus berjalan ke Terminal Merdeka atau menyeberang jalan Kapten Muslihat untuk naik angkot no 07 Merah.

Kalau anda dari terminal Baranangsiang, turun di depan stasiun dan naik angkot no 07 Merah. Bisa juga anda naik Trans Pakuan dan turun di shelter/halte Ruko Yasmin lalu lanjutkan dengan berjalan kaki menuju simpang Semplak jalur yang dilewati si 06 Biru

Kalau dari arah Utara, selain dari jalan raya Jakarta Bogor (via Parung) , anda bisa menunggunya di pertigaan Salabenda/ujung jalan Soleh Iskandar.

Dengan kendaraan pribadi (mobil/sepeda motor)

Selain dari kedua arah yang sama dengan angkot no 06 Biru, jalan ini bisa dicapai melalui Jalan Abdullah bin Nuh. Jadi bila kendaran anda masuk melalui Lingkar Luar Bogor, di simpang Semplak anda hanya perlu berbelok ke kiri.

Hal tersebut lebih praktis dibandingkan bila anda harus keluar dari ujung tol Jagorawi. Rute ini tidak praktis karena anda harus melewati pusat kota yang macet.

Juga seperti disebutkan di atas,jalan ini bisa diakses melalui jalan Gunung Batu karena keduanya dihubungkan oleh sebuah jalan pintas. Tidak ada angkot yang resminya melalui jalan ini.

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.