Hati-Hati Penyakit Nomophobia : Tiga Anak Bogor Terkena Gangguan Jiwa Tiap Hari Karenanya!

Wow. Serem. Miris. Membaca di harian Bogor, edisi 18 Oktober 2019 (edisi cetak) kalau tiga anak setiap hari dirawat di RS Marzoeki Mahdi karena gangguan jiwa akibat “penyakit” NOMOPHOBIA, mau tidak mau rasa seperti itu hadir.

Sulit membayangkan jumlahnya dalam satu tahun, yang berarti mencapai 1000 lebih anak. Angka itu hanya yang mendaftarkan diri di rumah sakit di Jalan Sumeru saja. Belum yang lain dan tentunya yang tidak meminta perawatan. Jumlahnya bisa lebih berkali lipat.

Tetapi, sebenarny, penyakit jiwa jenis apakah NOMOPHOBIA itu?

Apa itu penyakit Nomophobia ?

Penyakit ini bisa disebut dengan penyakit jenis baru. Bukan sebuah penyakit biasa yang dikenal sejak lama, tetapi baru lahir dalam masyarakat setelah kehadiran ponsel, smartphone, gawai, gadget, atau apapun namanya.

Nomophobia sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari NO – MObile – PHOBIA. Artinya phobia yang terjadi kalau lepas dari ponsel/gadget/smartphone.

Secara resmi, nomophobia belum ditetapkan apakah dimasukkan ke dalam jenis phobia, gangguan kejiwaan, atau salah satu kategori dalam penyimpangan mental. Secara resmi juga belum terdaftar dalam DSM – the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, yaitu arsip yang diterbitkan APA (Asosiasi Psikiatris Amerika) tentang berbagai “penyakit” kejiwaan yang sudah ditemukan.

Tetapi, banyak ahli berpendapat bahwa gejala-gejala dari penyakit ini mendekati jenis phobia dan karenanya istilah Nomophobia lahir.

Gejala-Gejala Nomophobia

Menurut www.healthline.com, penderita nomophobia akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.

Gejala Emosi/Psikis

  • Khawatir, takut, atau panik ketika ponsel tidak ada di tangannya atau ketika tidak bisa menggunakannya
  • kecemasan dan agitasi kalau harus melepaskan ponsel/gadget atau ketika tahu bahwa tidak bisa menggunakannya untuk sementara waktu
  • Panik atau cemas ketika tidak bisa menemukan ponsel
  • merasa terganggu, stres , atau cemas ketika tidak bisa mengecek ponsel

Gejala fisik meliputi

  • Rasa sesak di dada
  • Sulit bernafas dengan normal
  • gemetar
  • Berkeringat terus menerus
  • Merasa pusing dan mengalami disorientasi
  • Detak jantung yang cepat

Nah, ada yang pernah merasa seperti itu ketika ponsel tiba-tiba tidak bisa ditemukan, hati-hati karena mungkin Anda terkena Nomophobia, walau bisa juga karena khawatir harus membeli baru lagi yang harganya pasti lumayan.

Tiga Anak Bogor Terkena Gangguan Jiwa Tiap Hari

Reportase Radar Bogor dan mengutip pernyataan dari salah seorang dokter di RS Marzoeki Mahdi ini memang bukanlah sebuah hal yang baru. Penelitian menunjukkan sudah cukup lama penyakit kejiwaan ini hadir, hanya semakin merebak karena ketergantungan manusia terhadap ponsel semakin besar.

Hati-Hati Penyakita Nomophobia Tiga Anak Di Bogor Terkena Gangguan Jiwa Ini Tiap Harinya. 2
Radar Bogor edisi cetak, Jum’at. 18 Oktober 2019

Berbagai penelitian di dunia menunjukkan, sebagian besar orang mengidap penyakit ini dalam kadar tertentu. Ada yang level rendah, biasa, menengah, dan parah (akut). Semua disebabkan karena semakin merasuknya peran ponsel dalam kehidupan sehari-hari.

Di India, Inggris, Amerika Serikat, jumlah penderita Nomophobia terus bertambah dari waktu ke waktu.

Hanya saja, memang sulit tidak merasa miris mengingat jumlah sebenarnya pengidap No Mobile Phobia ini pasti lebih besar dari yang terdaftar di rumah sakit.

Bagaimana dengan Anda? Apakah ada gejala itu di dalam diri Anda? Berhati-hati, karena kebanyakan orang, tidak merasa dirinya terkena penyakit ini dan menganggapnya sebagai sesuatu hal yang wajar saja.

Mari Berbagi

2 thoughts on “Hati-Hati Penyakit Nomophobia : Tiga Anak Bogor Terkena Gangguan Jiwa Tiap Hari Karenanya!”

  1. Terima kasih atas informasinya, sangat bermanfaat

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.