Bunga Tasbih, Si Molek Dengan Seribu Nama

Kana Hias alias bunga Tasbih
Kana Hias alias Bunga Tasbih

Terus terang niatnya mengambil foto yang indah dari si Bunga Tasbih, Sayangnya, Bogor, si Kota Hujan lah yang menentukan. Hujannya turun dan akhirnya si cantik berwarna warni ini penampakannya jadi seperti seorang gadis habis tercebur di sungai. Basah Kuyup dan lepek.

Tapi, warnanya yang cerah memang tetap menunjukkan sisi cantiknya. Tidak beda dengan gadis cantik kan, biar kuyup tetap akan enak dipandang mata.

Seribu Nama Bunga Tasbih

Tidak tepat seribu sih namanya. Paling banyak belasan saja nama alias si Bunga Tasbih ini.

Ada Kana Hias, Canna Hybrida atau Canna Lily (nama latin), Ganyong Wana, Tasbhi (Madura), Sebe, Totombe, Wuro (Minahasa), Bunga Tasebe (Makassar) adalah sebutan dari berbagai daerah pada jenis bunga yang satu ini.

Meskipun demikian, warga Bogor kebanyakan lebih suka menyebutnya dengan si Bunga Tasbih.

Saudaranya Ganyong

Anda pasti tahu ganyong kan? Umbi yang bentuknya kecil-kecil dan biasa dimakan dengan direbus. Namanya memang tidak setenar Ubi Cilembu, tapi sama-sama bisa dimakan.

Ternyata, si Ganyong itu saudara dekatnya si molek Kana Hias ini.

Kok bisa? Karena memang keduanya termasuk dalam Suku yang sama, yaitu Cannaceae. Sama seperti si saudaranya yang terkenal sebagai umbi, sebenarnya si Bunga Tasbih juga memiliki umbi yang sama.

Memang, kalau si Bunga Tasebe ini lebih terkenal dengan bunganya yang cantik dan molek, tetapi sebenarnya di dalam tanah terdapat umbi yang sama dengan Ganyong.

Kana HiasUmbi ini pula yang dipergunakan para petani tanaman hias untuk membudidayakan si Wuro ini. Untuk memperbanyak Bunga Tasbih, rimpangnya (umbinya) dibelah dan didiamkan dalam air selama 2-3 hari sebelum ditanam. Prosesnya sangat mudah.

Selama umbinya tidak dimakan, maka sebatang Bunga Tasbih bisa lahir dari potongan rimpang tersebut.

Rimpangnya bisa dimakan dan berkhasiat

Kana HiasLha, memang umbi si Canna Hybrida bisa dimakan. Sama seperti saudaranya, tanaman ini rimpangnya bisa dimakan.
Bahkan menurut herbalis, rimpang Kana Hias atau si molek Bunga Tasbih ini bisa membantu menurunkan beberapa jenis penyakit. Sebutlah sebagai pengurang tekanan darah, pereda demam dan bahkan keputihan.

Jadi rupanya, selain cantik wajahnya, dalamnya pun baik dan bermanfaat.

Meskipun demikian, rupanya memang kecantikan sering menutupi hal lain. Tidak bisa disalahkan sebenarnya, karena melihat jejeran Bunga Tasbih alias si Sebe ini, mau tidak mau mata seperti dimanjakan.

Tidak percaya? Silakan pergi ke Taman Astrid, di Kebun Raya Bogor. Lovely Bogor bisa menjamin bahwa Anda akan melihat kemolekan si Kana Hias disana.

Tidak mengherankan juga kalau tanaman yang tahan panas ini dan mampu hidup di dataran rendah ini dijadikan sebagai banyak penghias taman. Kota Bogor sendiri rupanya menyadari bahwa Bunga Tasbih bisa dijadikan “alat kosmetik” untuk mempercantik kota.

Kana HiasDi berbagai taman yang ada di Kota Bogor atau di pinggiran jalan (lihat taman kecil di trotoar di luar Kebun Raya Bogor), sudah banyak bibitnya yang ditanam. Belum lagi di tempat lain.

Memang masih kecil dan belum terlihat keindahannya. Akan dibutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai ukuran seperti yang ada di Taman Astrid. Hanya, kalau semua sesuai rencana, maka keindahan si Canna Hybrida suatu waktu akan bisa dinikmati oleh warga Bogor.

Tentu saja, dengan syarat, bahwa tidak ada orang jahil yang menggali untuk memakan umbinya alias merusaknya. Yang pasti, semoga Dinas Pertamanan Pemda Kota Bogor juga tidak lupa menyiram dan mengurusnya.

Meskipun murah, Kana Hias ini bisa membuat Kota Bogor lebih semarak dengan warna warninya. Bosan rasanya melihat warna hijau angkot. Kalau si molek Bunga Tasbih ini bisa memberikan warna lain, mengapa tidak?

Betul tidak?

Mari Berbagi

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.